Vandalisme selalu ada dan dimana saja termasuk dalam wisata. Vandalisme dalam wisata banyak sekali kita temukan berupa huruf, angka, gambar, warna, dan sebagainya. Kegiatan ini dilakukan sebagian orang dengan niat yang beraneka ragam, termasuk sebagai bukti bahwa yang bersangkutan pernah datang ke lokasi wisata tersebut atau dengan motif lain sebagai perusak lingkungan.
Baru-baru ini didunia media sosial ramai sekali media yang memeberitakan vandalisme dalam dunia wisata di Pulau Bali tepatnya di Toyapakeh di perairan Nusa Penida, Bali. Tepatnya di terumbu karang dengan bahasa Mandarin. Berita ini menjadi viral dikalangan Divers yang sangat mengutuk dan menyesalkan perbuatan ini yang merusak keindahan terubu karang.
Dikutip dari detik.com (9/9/2016) terlihat, pelaku dengan sengaja menuliskan nama dalam aksara Mandarin yang telah melukai keindahan bawah laut Indonesia yang terus dijaga. Bahkan insiden ini menjadi berita utama di media Hongkong dan Taiwan. Semua orang berkomentar mengenai aksi ini yang dilakukan oleh oknum Divers yang bertulisan Fei Fei dan Chen Shuai. Selain itu ada nama dalam huruf Latin Phey Lym dan Miya di terumbu karang tersebut.
Photo by : Andhika Akbaransyah |
Apa itu Vandalisme?.
Vandalisme adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang sifatnya merusak baik secara kejam ataupun tidak terhadap suatu objek yang sangat indah. Vandalisme ini sudah ada pada Zaman Romawi kuno yang dilakukan oleh bangsa Vandal. Pada zaman itu bangsa Vandal sangat suka melakukan perusakan secara kejam dan penistaan terhadap sesuatu keindahan dan merasa senang dengan kegiatan yang dilakukan.
Setelah beberapa waktu timbul aksi minta maaf dari yang bersangkutan di media sosial. Mereka meminta maaf dan menyesal melakukannya. Banyak sekali komentar pedas ditujukan kepada penyelam yang dengan sengaja melakukan hal yang tidak terpuji ini yang akan merusak objek wisata dimanapun tidak hanya di terumbu karang tetapi ditempat lain oleh pihak-vandal lain.
Photo Screenshot Minta maaf Phey Lym menggunakan akun Elna Suryani (Elna Suryani/Facebook) |
Kesimpulan.
Vandalisme ada disetiap diri manusia. Bagaimana mengaplikasikannya pasti berbeda di setiap individu. Seperti contoh yang terjadi baru-baru ini menunjukan vandalisme yang merusak keindahan. Anda tidak perlu melakukan cara seperti ini yang akan merusak keindahan objek wisata. Tidak hanya di Indonesia, jika anda berwisata di negara orang lain anda harus menjaga attitude yang baik. Lakukan vandalisme pada tempatnya seperti ruangan yang telah disediakan oleh pihak-pihak tertentu, ikuti lomba kreatifitas, dan seterusnya.
Banyak sekali tempat wisata yang tergurat vandalisme. Apakah mereka tidak merasa iba dengan kondisi alam yang elok dan indah ini dirusak dengan cara ini. Apakah mereka tidak merasa bersalah atau hal yang biasa dilakukan pada tempat wisata. Sungguh tindakan yang tidak terpuji dan sengaja melakukan perusakan dalam bentuk kecil tetapi dampaknya sangat luar biasa besar. Seperti wisatawan tidak akan menunjungi tempat wisata ini lagi dikemudian hari. Tentu akan menimbulkan efek domino terhadap pendapatan secara keseluruhan.
Komentar
Posting Komentar