Banyak sekali pertanyaan yang dicari pada search engine gunakan ATM bank lokal nasional dari Indonesia untuk menarik uang tunai di luar negeri alias negara tujuan. Ada sebagian orang belum paham atau merasa takut sampai di negara orang yang belum mengerti bagaimana menggunakannya dengan alasan mungkin bahasa. Sebenarnya rekan backpacker atau traveller telah memberikan ilustrasi mungkin di youtube atau komentar di sosial media menyarankan menggunakan ATM saja jika kekurangan uang di sana. Ada beberapa alasan yang sangat baik jika anda menggunakannya apabila terdesak dengan kebutuhan uang tunai.
1. Sangat Hemat Kurs.
Jika anda berencana liburan ke luar negeri untuk jangka waktu yang cukup lama sebaiknya menggunakan ATM bank dalam negeri untuk mempersiapkan uang tunai jika kekurangan sesampai disana. Jika dari Indonesia anda telah mempersiapkan sejumlah uang yang sudah berbentuk USD atau uang dari negara tujuan tidak ada masalah. Tetapi, proses pertukaran uang dari IDR ke USD atau IDR ke mata uang negara tujuan sebenarnya adanya selisih kurs yang telah anda keluarkan. Siapkan uang secukupnya untuk sampai mendarat disana serta beberapa hari setelah itu gunakan ATM untuk menarik uang disana.
Kenapa beberapa rekan backpacker melakukan hal ini disebabkan biaya administrasi bank yang dibayarkan tidak terlalu mahal jika kita bandingan dengan uang yang telah dikonversikan ke mata negara tujuan yang tidak terlalu jauh perbedaannya. Misalnya di negara Jepang, menggunakan ATM yang berlogo Cirrus atau Maestro dikenakan biaya [setelah dikonversi] IDR 25.000. Tetapi perlu diperhatikan ada beberapa bank lokal Jepang yang bisa menerima ATM lokan bank dari Indonesia yang berlogo Cirrus atau Maestro ini seperti Seven Eleven Bank yang ada di convinient store yang sama atau di stasiun MRT.
Jika anda berkunjung ke negara yang mata uangnya tidak berlaku secara global seperti Vietnam, Laos, Cambodia, Myanmar, dan negara lainnya tentu menjadi masalah baru. Persiapkan secukupnya untuk sampai disana setelah merasa butuh baru tarik tunai di ATM. Jika tersisa banyak setelah liburan menjadi uang yang tidak banyak berlaku di negara lain bahkan menunggu waktu liburan kembali kesana. Mungkin hal ini tidak akan terjadi lagi. Tersisa bakan menjadi mata uang yang sudah ditaro dibawah bantal.
2. Lebih Praktis.
Membawa uang tunai yang terlalu banyak akan mengundang resiko. Kecurian, atau kehilangan akan menjadi hal yang harus dihindari. Menarik uang dengan ATM sesampai di negara tujuan akan menjadi rekomendasi. Jika anda membutuhkan uang tunai yang cukup banyak bertujuan untuk kegiatan lain misalnya shopping atau belanja dapat menggunakan debit card yang ada logo tertentu di dekat meja kasir. Hal ini sangat memudahkan untuk melakukan transaksi yang tidak membutuhkan fisik uang untuk transaksi. Bayangkan transaksi sampai dengan beberapa juta rupiah [setelah konversi] harus dibawa dari Indonesia, rasanya tidak mungkin membawa uang tunai wara-wiri di pesawat udara.
3. Multi Bahasa.
Di era seperti sekarang ini ATM multi bahasa sudah tersedia di negara manapun. Minimal dalam Bahasa Inggris sebagai standar baku untuk berkomunikasi sesama di dunia internasional. Adopsi seperti ini juga teraplikasi pada mesin tarik tunai ATM yang memudahkan seluruh traveller atau imigran yang berada di negara tersebut yang memutuhkan uang tunai untuk transaksi. Persiapkan diri untuk terbiasa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris minimal mengerti dalam aplikasi sebagai dasar untuk bisa tarik tunai ATM di sana.
Informasi yang dirangkum ini merupakan masukan kepada anda yang ingin berkunjung ke negara luar sebagai mahasiswa, traveller, atau tujuan lain. Kembali lagi ke pribadi masing-masing mana yang terbaik sesuai dengan keinginan. Banyak sekali rekomendasi dari berbagai grup yang menyarankan untuk tarik tunai di mesin ATM bank lokal di negara luar sebagai langkah yang cukup hemat jika dibandingkan ke toko tukar uang [money changer]. Seperti saya waktu di negara Vietnam lebih suka menukarkan uang sesuai dengan kebutuhan saja. Karena mata uang VND [Vietnam Dong] ini tidak mempunyai nilai lebih di luar negara ini maka saya meminimalisir memiliki banyak uang VND waktu pulang ke Indonesia. Tidak mungkin saya menukarkan uang VND ini di Indonesia yang harganya sangat jauh dibawah rate yang seharusnya.
Komentar
Posting Komentar